Berpikir
ialah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah,
mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan mengolah dan mengerjakan
ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan
mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian
yang satu dengan pengertian lain.
Salah
nalar merupakan gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah,
keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru
menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor
emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. Salah nalar disebabkan oleh
ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.
Salah nalar ada dua macam:
§
Salah nalar induktif, berupa :
1.
kesalahan karena generalisasi yang
terlalu luas,
2.
kesalahan penilaian hubungan
sebab-akibat,
3.
kesalahan analogi.
§
Kesalahan deduktif dapat disebabkan
:
1.
kesalahan karena premis mayor tidak
dibatasi;
2.
kesalahan karena adanya term
keempat;
3.
kesalahan karena kesimpulan terlalu
luas/tidak dibatasi; dan
4.
kesalahan karena adanya 2 premis
negatif.
Dalam
pembahasan kali ini kita membahas tentang kalimat iklan dari Nutrisari yang
mempunyai statment “Jeruk kok minum jeruk ”. Kalimat tersebut wajar saja karna
kalimat tersebut merupakan kalimat iklan atau kalimat promosi dari suatu produk
yang ingin menarik perhatian para konsumen dengan menyatakan kalimat yang unik
atau khas bagi produk itu sendiri. Namun kalimat tersebut membuat kesimpulan
yang keliru atau salah nalar karena jeruk tidak hidup atau bisa meminum sesama
jenis buah , dan fungsi utama dari nutrisari tersebut adalah membantu
menambahkan vitaminC pada tubuh.
Jadi,
maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat
dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :
a.
Suatu penalaran bertolak dari
pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau
sesuatu yang memang salah.
b.
Dalam penalaran, pengetahuan yang
dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di
sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal
berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan
berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan
sebagai premis tepat.
0 komentar:
Posting Komentar